Sebenarnya aku enggan menuliskan artikel ini, karena pastinya menimbulakn kontroversi. selain menyinggung berbagai pihak juga merupakan hal yang sangat sensitif. tapi aku harus menceritakannya... dan semua kembali ke penilaian pribadi masing-masing.
Sekedar mengingatkan, keluarga ibu ku berasal dari beji.depok Jawa barat. dan ketika aku masih kecil hingga usia dewasa,semasa almarhum ibuku masih hidup, beliau sering bercerita tentang gong (si) bolong.
Nenek buyutku ku dulu adalah seorang paranormal di zaman kolonial belanda. dan tidak jarang banyak yang meminta bantuan (syirik sebenarnya ). selain itu nenekku mempunyai grup kesenian tarditional betawi yang terkenal.
pada suatau hari Nenekku melakukan tirakat dengan tujuan agar kelompok keseniannya semakin mampu bersaing dengan grup kesenian lainnya, hal ini pada saat itu group-group kesenian yang ada juga memainkan/menggunakan ilmu-ilmu selain untuk menarik customer/klien juga untuk saling menghancurkan group-group kesenian lainnya.
tirakat dalam artian sering melakukan ziarah dan menginap di kuburan-kuburan yang di anggap keramat, dan pada malam entah yang ke berapa tiba-tiba terdengar suara gong. dan ketika di hampiri ternyata di atas kuburan seseorang yang di kultuskan telah ada sebuah gong. yang uniknya pada tengah-tengah gong tersebut ternyata "bolong".
tirakat dalam artian sering melakukan ziarah dan menginap di kuburan-kuburan yang di anggap keramat, dan pada malam entah yang ke berapa tiba-tiba terdengar suara gong. dan ketika di hampiri ternyata di atas kuburan seseorang yang di kultuskan telah ada sebuah gong. yang uniknya pada tengah-tengah gong tersebut ternyata "bolong".
dan bisa di tebak cerita selanjutnya, order permintaan untuk manggung pun semakin banyak. dan semakin terkenalah group kesenian nenekku. karena keunikan dan kemahsyuran gong (si) bolong tersebut, akhirnya nama group kesenian nenekku berubah secara de facto alias kebetulan. menjadi group kesenian "Gong (si) Bolong" .
Sepeninggal almarhumah nenekku , dan kebetualn dari pernikahan dengan kakekku hanya menghasilkan satu putri yakni ibuku.. plus.... waktu itu almarhumah kakekku lebih berpikiran moderat, ibuku di masukkan ke sekolah Muhamaddiyah. jadilah ayah dan puterinya saling berbeda pandangan dengan ibunya. akhirnya mereka bercerai. dan nenekku menikah kembali dengan seseorang , kalau tidak salah bernama "mang / bp.Boton "dan konon, group kesenian nya telah di jual. hal ini di sebabkan gaya hidup yang bersangkutan.. *waktu aku kecil sekitar usia 8-10 tahun an. dan sepeninggal almarhum nenekku. bp boton ini sering datang ke rumah menengok ibuku.dan mengenai gong(si)bolong, menurut cerita ibuku, semua tokoh agama sepakat agar gong (si)bolong di jadikan monumen.hal ini berdsarkan fakta, banyaknya masyarakat yang datang hanya untuk meminta "bantuan" melalui gong tersebut. dan d khawatirkan terjadinya kemusyrikan di kalangan umat islam saat itu.
Ibuku yang memang sudah berpikiran lebih maju,InsyAllah dalam agama dan pendidikan. sama sekali tidak berminat dengan group kesenian dan semua yang berbau mistis. kami semua anak-anaknya, hanya di arahkan untuk sekolah nasional ,sekolah agama dan mengaji di malam hari. titik !.
kadang, saatku ke depok dan melewati tugu gong (si) bolong tersebut, seakan-akan memanggilku. tapi
mohon maaf, wasiat ibuku tetap aku jaga yaitu jauhkan segala yang bernuansakan mistis.!! dan jangan sekali-kali menyentuh gong (si)bolong, atau kita semua akan kembali menjadi zaman seperti dulu pad masa kolonial belanda. yaitu banyaknya kemusyrikan. karena kita dalah penerus gong(si)bolong, maka di pastikan kehebatan aura/energy gong (si)bolong akan kembali bersinar/berjaya kembali di tangan kita sebagai penerus sah group kesenian tersebut.
hahahahahahaha... pusing gw gan baca artikel lo
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleterudy ; ga usah pusing. intinya hanya mencoba menjelaskan kepemlikian " group si bolong " yang sebenanrnya. karena yg ada sekarang ini sejarahnya sudah ngawur. hahahah
ReplyDelete